Tiada Tuhan kecuali Allah,yang menggerakkan alam semesta,yang menghidupkan dan mematikan,Ia ada sebelum segala sesuatu ada.
"Dan kalaulah tidak karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. An Nur:21).
Tidak seorang pun yang mampu membersihkan hati dari perbuatan keji dan munkar ,jika kegelapan hati itu berasal dari syaitan yang telah berkuasa dalam hati ,sehingga terkadang kita alpa bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hati,adakah kita sudah berserah padaNYA atau masih dikuasai hawa nafsu.Kita hampir tidak memiliki ruang atau wilayah yang bebas dari kekuatan iblis,ia menguasai segala sektor,kecuali wilayah jiwa orang yang bertaqwa,dan yang menyerahkan dirinya kepada Allah sebagai pelindung.Maka itu marilah kita teruskan usaha menyucikan jiwa,kerana pertemuan dengan Allah kelak memerlukan hati yang sejahtera,jiwa yang suci. Apabila terasa kepenatan dengan ragam dunia, ingatlah janji Allah akan kekalnya kebahagiaan akhirat,dan betapa singkatnya dunia yang fana ini.
Kebanyakan ahli Agama,terutamanya mereka yang memperhatikan masalah akhlaq kepada Allah ,berpendapat bahwa hati manusia merupakan kunci pokok pembahasan menuju pengetahuan tentang Allah SWT.Hati juga berperanan sebagai pintu dan sarana Allah memperkenalkan kesempurnaan-NYA.Justeru itulah pentingya menjaga hati itu ,pastikan hati itu senantiasa cantik ,tenteram indah,dan jika keadaan disekitar mulai mempengaruhi hati kepada kegalauan,ketidak tentraman,maka perlu kita hadapi dengan tawakkal,sirami hati dengan Zikrillah,senantiasa ingat akan kebesaranNYA,dan keampunanNYA.Barulah matlamat ayat diatas dapat dijadikan acuan bahwa Allah akan membersihkan siapa yang dikehendaki NYA,sehingga seorang hamba beriman itu merasa 'akrab' dengan Rabb nya."Dzikirlah akan Tuhanmu dalam hatimu, serta merendahkan diri dan tunduk dan bukan dengan suara terdengar, waktu pagi dan petang hari, dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang tidak berdzikir (lalai tidak ingat)."(Q.S. Al A'raaf, Ayat 205)
Hanya melalui hati manusialah keseimbangan sejati antara Sang Khaliq dan Alam ini boleh dicapai.
Dalam hadist Qudsi Allah berfirman,"Tidak dapat memuat Zat-Ku, Bumi dan Langit-Ku, yang dapat memuat Zat-Ku ialah hati hamba-Ku yang mu'min, lunak dan tenang" (HR. Bukhori dari Abu Hurairah ra.).
Al Qur'an menggunakan istilah qalb (hati) dan menyebutnya sebanyak 132 kali.Makna dasar kata qalb ialah membalik,kembali,berubah,dan naik turun.Dari latar belakangnya hati mempunyai sifat yang selalu berubah,sebab hati tempat kebaikan dan kejahatan,kebenaran dan kesalahan
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan lebih baik pada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkuasa mengubah (menyekat)diantara seseorang itu dengan (pekerjaan) hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.(Qs Al Anfal,ayat 24)
"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman."(Qs, Al Baqarah; ayat 97).
Hati adalah pusat pandangan,pemahaman,dan ingatan (zikir)
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah mata hati yang ada dalam dada"(Qs Al Hajj,ayat 46).
Iman tumbuh dan bersemayam dalam hati,akan tetapi didalam hati juga tumbuhnya kekafiran,kemungkaran serta penyelewengan dari jalan yang lurus (benar).Sebab itulah Allah tetap menegaskan bahwa perilaku ibadah seseorang bukan hanya sekedar dilihat dari syarat sah rukun syariat saja ,akan tetapi harus sampai kepada pusat iman yaitu Hati.Oleh karena sering dan banyaknya ibadah yang kita lakukan terkadang kita hampir lupa bahwa ibadah selalu menuntut pemurnian hati (keikhlasan).Padahal pemurnian hati inilah yang akan menghasilkan sesuatu yang ‘Haq’ serta memberi kesan kepada iman secara langsung.
Iman yang benar mempunyai ciri tersendiri dan diakui oleh Al Qur'an,Ia terpegun dan terharu tatkala nama Allah disebut,bahkan ada yang meluapkan kegembiraan dan kerinduannya hingga menjerit, menangis,seraya bersujud. Hatinya bergetar dan imannya bertambah,sehingga begitu kukuh dan mantap dlam setiap langkahnya karena keihsanan bersama Allah yang selalu dijaga.Ia akan selalu berbisik kedalam lubuk hatinya ketika menghadapi persoalan hidup dan kesulitan dunia.,krena disitulah Allah akan mencampakkan petunjukNYA berupa Ilham,sebagai pegangan untuk menentukan sikap sehingga kaum beriman akan selalu terjaga dalam Hidayah dan bimbingan AllahSWT. "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang melainkan dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya(untuk menerima segala sesuatu itu dengan tenang dan sabar). Dan (ingatlah)Allah Maha Mengetahui akan tiap tiap sesuatu."(Qs At Taghabun,ayat 11).
Namun sebaliknya jika kita lalai dari menjaga hati kita,syaitan akan menggantikan kedudukan Allah bersemayam di istana hati manusia.Allah akan memalingkan dan menghinakan orang yang lalai dari taqwa dan mengingatinya.Kekejian itupun dapat menyeruak masuk kedalam kalbu melalui hembusan ilham pula,sehingga akal fikiran yang seharusnya menimbang tidak mampu menghalau kedatangan petunjuk tersebut.Marah dan benci tidak diundang,tetapai ia datang langsung ke pusat hati,sedang tubuh tak berdaya mengikut saja kemahuan sihir iblis,akhirnya hati menjadi buta,ha'udzubillah.
Iman dan kafir terletak di dalam hati,Allah telah memberi contoh2 orang yang dibuka hatinya dan yang tertutup hatinya.Maka keputusannya terletak pada manusia itu sendiri untuk memilih jalan yang sesat atau yang lurus (benar). "sesungguhnya beruntunglah orang yang menjadikan dirinya -yang sedia bersih-bertambah tambah bersih-(dengan iman dan amal kebajikan),dan sesungguhnya hampalah orang yang -yang sedia bersih itu-susut dan terbenam kebersihannya.(mengotorkannya) "(Qs Asy Syam 9-10)
Oleh itu marilah kita memerhati masalah mengurus hati dahulu,kita harus memasrahkan bersungguh2 kepada Pembuka Hati ,mari kita perhatikan kedalam,kita jenguk hati yang sedang terbaring tak berdaya,terkadang syaitan pandai bermain ,ia menuntun fikiran untuk menerawang keangkasa mengajak mi'raj keangan angan2 panjang dan melupakanNYA,dalam setiap hal baik itu berwudhuk sedang sholat membaca Al Qur'an dan ibadah lain2.
Sudah berapa kali kita menepis ajakan itu ,namun kekuatan iblis memang luar biasa,cukup banyak usaha kita untuk melawannya,namun gagal dan gagal lagi.
Namun ada yang,tidak tidur dan tidak lalai,yaitu diri sejati yang selalu melihat keadaan hati kita yang sakit.Dialah 'basirah' dalam diri kita ,Firman Allah "Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri"(Al Qiyamah ayat 14).Ia tidak bersekongkol dengan syaitan ,ia yang mengetahui pembohongan hati,kejahatan,karena ia selalu mengikut Fitrah Allah,Ia jujur tawadhuk,khusyuk penuh kasih sayang dan adil.
Kita boleh merasakannya sekarang ,jika kita berbohong,ia berkata lirih "kenapa kamu berbohong?" Ia tak tidur dikala kita tidur,ia 'melihat' waktu kita bermimpi tatkala kita dikejar anjing ,ia melihat ketika jin menggoda dsb,Namun hati tidak kuasa mengikuti kata 'basirah' itu yang digelar oleh Allah "Roh Ku",disinilah kita dapat mengakui kebenaran surah Asy Syam ayat 9-10 tadi.
Mari kita perbaiki hati dengan cara 'mendatangi' Allah,kita serahkan segala persoalan,kerumitan hati yang selalu ragu-ragu, ketidakmampuan menahan hawa nafsu yang bergolak keras.Karena Allah sendiri akan memalingkan hati dari kelalaian,perbuatan sia-sia dsb ,sehingga begitu terasa sentuhan Ilahi,tatkala mengangkat kotoran hati dengan menggantikannya dengan perbuatan baik dan ikhlas.
Mungkin kita masih dalam keraguan,namun mungkinkah kita akan mendapat rahmat dan bimbingan Allah dalam menghindari perangai tercela,dan menjalani kehidupan dengan petunjukNYA?
Dan yang paling penting untuk kita hindari ialah prasangka buruk terhadap Allah,kita timbulkan rasa percaya bahwa hanya Allah SWT lah yang mampu memberikan Hidayah dan bimbingan serta merungkaikan persoalan hidup yang kita hadapi,sehingga keselamatan menjadi salah satu kejayaan hidup kita di dunia dan kebahagiaan menjadi kejayaan di akhirat kelak.TakabbalAllah WaminnaWamingkum ,subhannallah
RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 24 November 2010 jam 12:34
oleh
0 komentar on Hati...... TEMPAT 'BERTEMU' TUHAN? :
Post a Comment and Don't Spam!
Sampaikan keluhan ,saran,atau pendapat tentang posting ini..