Umar mengaku takut dengan banyaknya bom berbentuk paket yang tidak diketahui siapa pengirimnya. Lebih baik antisipasi, daripada menanggung risiko, pikirnya. "Namanya teror, kan sasaran tidak selalu orang terkenal. Yang penting bisa membuat takut masyarakat," kata Umar lagi.
Sebelum melapor ke polisi, Umar mengaku sudah bertanya kepada anggota keluarganya terkait paket itu, namun tak ada yang mengaku tahu. Satu setengah jam kemudian, tim Gegana Polda Jateng tiba di lokasi. Mereka tak langsung memeriksa dos tersebut, namun meneliti lingkungan dan memasang garis polisi.
Sementara, tim lainnya bertanya-tanya ke pemilik rumah dan warga sekitar. Karena tak ada yang tahu asal mula paket itu, akhirnya tim gegana memutuskan untuk membuka paksa paket itu, dengan tembakan, sekitar pukul 23.30.
"Kami perlu berhati-hati. Setiap peluru yang kita keluarkan kan ada pertanggungjawabannya," kata seorang petugas.
Maka paket tersebut kemudian dibawa ke tempat yang lebih terbuka. Tim gegana mengambil ancang-ancang, dan kemudian menembak. Dua kali ledakan cukup untuk membuka paket itu dan mencerai beraikan isinya. Semua mata akhirnya hanyabisa melongo ketika tahu paket itu hanya pakaian bekas.
Dandim 0733/BS Semarang Letkol Nugroho Sulistyo Budi yang ikut ke lapangan meminta masyarakat tidak panik jika mendapatkan sesuatu yang mencurigakan. Juga, tak terburu-buru meminta tim Gegana untuk menangani. "Seperti malam ini, kita lihat kan isinya cuma pakaian bekas yang tidak berbahaya," kata Letkol Inf Nugroho Sulistyo Budi, Minggu (20/3/2011) dini hari.
2 komentar on Teror Bom Buku,,Diduga Bom, Gegana Ledakkan Pakaian Bekas :
hehe...namanya juga waspada :)
sudah aku follow....
foll-back ya http://akudanhanyaakusaja.blogspot.com/
ok sob,,,,,,,,,,tqs ya..........
Post a Comment and Don't Spam!
Sampaikan keluhan ,saran,atau pendapat tentang posting ini..