Dinda Hari, bocah berusia 10 tahun di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memiliki berat badan jauh di atas normal anak-anak seusianya. Karena ukuran badannya yang besar, Dinda akrab dijuluki keluarga dan para tetangga sebagai bocah jumbo.
Kini, berat badan Dinda mencapai 85 kilogram lebih. Berbagai program diet dan olahraga rutin yang diterapkan keluarga tak membuat berat badannya turun. Namun, kelebihan berat badan yang terus bertambah tidak membuat prestasi belajar bocah yang gemar olahraga ini melorot. Dari 40 lebih siswa teman sekelasnya, Dinda termasuk rangking dua atau mengalahkan 38 teman sekelasnya.
Siswi kelas IV SD di Desa Landi Kanusuang, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, ini tergolong bocah terbesar di dunia. Padahal dia lahir normal, yaitu 3,2 kilogram, seperti rata-rata anak balita seusianya.
Pertumbuhan fisik yang tidak normal mulai terlihat sejak empat tahun kelahirannya. Usia Dinda ketika itu baru menginjak lima tahun, tetapi berat badannya telah mencapai 48 kilogram.
Salah satu program diet Dinda, dia diharuskan sang nenek bangun subuh dan berolahraga sebelum berangkat ke sekolah. Pulang sekolah Dinda yang tidak gemar tidur siang ini setiap hari sibuk bermain apa saja dengan teman dan anak-anak tetangganya.
Jika tak ada teman bermain, Dinda kerap membuat kesibukan sendiri dengan cara bermain apa saja. Toh, beragam kegiatan yang menguras tenaga dan keringat ini tidak membuat berat badan Dinda turun.
Maret lalu Dinda memeriksakan diri ke puskesmas setempat. Terakhir, menimbang berat badan tercatat lebih dari 85 kilogram.
Sikapnya yang cuek dan gemar melucu membuat Dinda disukai banyak teman-teman sekolah dan tetangganya. Kehadiran Dinda di mana saja seperti magnet bagi teman-teman sekolah dan tetangganya.
"Tanpa Dinda rasanya tidak lucu dan tidak seru," ujar Riska, tetangga dan teman sekelasnya.
Tajudda, sang nenek yang setia merawat dinda sejak ibunya mengadu nasib sebagai TKI ke Malaysia, menyebutkan, cucunya hanya belajar secara otodidak di rumahnya.
Muhammad Said, ayah Dinda yang bekerja sebagai montir, tak banyak kesempatan untuk mengajari anaknya. "Tiap hari bagun subuh dan berolahraga, tapi badannya tidak turun-turun," ujar Said.
Prestasi Dinda paling menonjol adalah bidang studi Olahraga atau Pendidikan Jasmani dan Matematika. Catatan rapor terakhir Dinda tercatat bidang studi Olahraga dan Matematika meraih angka delapan dan tujuh. Dinda berharap prestasi belajarnya terus meningkat agar kelak bisa meraih cita-citanya sebagai guru sekolah.
0 komentar on Bocah Jumbo, Usia 10 Beratnya 85 Kg :
Post a Comment and Don't Spam!
Sampaikan keluhan ,saran,atau pendapat tentang posting ini..