Mencari cinta atau Memberi cinta???

Sumber : Cara Pasang Iklan Di Dalam Postingan Blog | Dodol Blog Copy Right @ 2011 All Rights Reserved Dodol Blog

Cinta… yak itu satu kata yang menurut saya sangat sakral untuk diucapkan apalagi dirasakan, kalau dalam bahasa gaulnya bisa bikin orang “klepek2″. Sakral karena untuk mengucapkan saja mantap rasanya, bikin jantung deg-degan (pengalaman waktu ngomong buat ibu). Tapi kayanya lebih sakral mengucapkan ijab qobul dari pada bilang cinta, yaa ga? Namun terkadang rasa cinta ini juga bisa membuat orang menderita, kalau tidak bisa dimanajemen dengan baik. Saya tidak membahasa cinta dalam berpacaran, namun izinkanlah saya membahas cinta dalam cara yang lebih halal agar berkah. Dalam hal ini, saya mencoba definisikan kata cinta sama dengan ruang lingkup rasa sayang bukan rasa suka.

Coba deh pikirkan? Kenapa lagu-lagu anak muda banyak membahas tentang cinta? Terkadang itu bisa menjadi salah kaprah jika manusia tidak mampu menyaring definisi cinta dengan baik, makanya kenapa banyak ditemukan remaja labil. Jujur aja sih, saya pernah muda, pernah jadi anak SMA yang rentan sama remaja labil. Tapi saya masih tau diri ko masih takut sama yang namanya laki-laki, hahahaha. Jangankan remaja, anak SD tetangga saya saja sudah kenal dunia pacaran, anak balita sudah nyanyi lagunya “keong racun”, masyallah…makin gokil aja yaa anak zaman sekarang. Perasaan dulu saya waktu masih bocah gak sampe sebegitunya, ckckckc

Kembali ke topik…berdasarkan judul di atas? kamu pilih “mencari” atau “memberi”? Sederhana namun sarat makna. Sesungguhnya cinta itu tidak perlu dicari, tanpa dicaripun sudah ada ko yang senantiasa mencintai kita.

Mau bukti???

Sekarang kamu masih bisa baca notes saya kan?

Jawab : iya

Kamu baca dengan apa?

Jawab : dengan mata dan berkordinasi dengan otak

Terus tanda-tanda orang yang masih hidup apa?

jawab : masih bisa bernapas.

Subhanallah walhamdulillah… Betapa Allah memberikan semua ini dengan percuma. Namun apakah kita sudah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya? Kurang baik apa coba Allah telah memberikan ini semua, itulah bukti tanda rasa cintanya kepada makhluk ciptaanya. Namun bagaimana cara kita membalasnya? Well, coba tanya sama diri masing-masing.

Lalu kita harus bagaimana dong?

Janganlah mencari cinta, cobalah memberi cinta.

Why?

Karena sudah jelas mencari cinta itu hanyalah pekerjaan yang sia-sia.

Jika kamu sedang mencari cinta, lalu sudah mendapatkannya, apa yang kamu inginkan? Pastinya hasrat ingin menuntut balasan rasa cinta, jadi gak ikhlas dong. Mau minta cinta sama Allah, ibu, bapak, saudara, temen, dll jadi pamrih karena selalu maen hitung-hitungan, menganggap diri sendiri paling menderita atau paling kesepian. Well, cinta itu gak punya berat sehingga tidak bisa dikuantifikasi dengan x kg cinta, hehehe.  Inget gak film layar lebar yang berjudul “30 hari mencari cinta”? Akhirnya pertemanan mereka hancur karena rencana mencari cinta yang tidak berlandaskan akal melainkan berlandaskan pada hasrat nafsu belaka. Astaghfirullah….

Buat kamu-kamu yang tidak pernah pacaran, pasti secara tidak sadar pernah memberi cinta. Entah secara tidak langsung itu buat orang tua, untuk anak yatim-piatu, untuk para pengemis, untuk adik2-kakak2-teman2, memberikan senyuman yang manis, melihat saudara kandung menikah, melihat teman-teman Fasilkom juara di berbagai event, melihat teman bahagia karena dapet beasiswa, dll. Tunggu! Coba perhatikan kata-kata “melihat”? Dengan melihat orang sekitar bahagia saja, sudah membuat kamu ikut bahagia dan tersenyum. Itu menandakan kamu memiliki hubungan yang cukup erat meskipun hanya sebatas teman atau bahkan sahabat. Jadi….cinta itu selalu ada ko di sekitar kita tanpa harus dicari. Love is all around, you should be happy although you feel loneliness in this sad world.

Verily, in the remembrance of Allah do hearts find rest (Ar-Ra'd 13:28).

Terus apa hubungannya dengan cinta?

Nih yaa tanda-tanda orang jatuh cinta adalah selalu mengingat objek/subjek yang dicintainya karena dengan mengingat bahkan melihat hati menjadi tentram, rela berkorban demi yang dicintai, memenuhi segala keinginan yang dicintai, berlaku sepanjang masa, dll. Seandainya setiap orang di dunia ini dalam melakukan segala sesuatu hanya karena untuk yang dicintainya, yaitu Allah SWT… subhanallah pasti dunia ini indah sekali.

Mau shalat karena ingin masuk surga ujung-ujungnya karena Allah.

Mau tilawah karena ingin memperoleh kebaikan ujung-ujungnya karena Allah.

Mau sedekah, mau puasa yang ujung-ujungnya karena Allah.

Mau jadi orang jujur & suka menolong ujung-ujungnya karena Allah

Mau menjadi manusia yang bermanfaat ujung-ujungnya juga karena mengharapkan ridha dari Allah.

Mau berbakti &  membahagiakan orang tua juga ujung-ujungnya karena Allah.

Mau kerja keras, memaafkan, sabar yang ujung-ujungnya dilakukan karena rasa cintanya kepada Allah.

Mau menjaga hati ujung-ujungnya karena  Allah.

dll… pokoke masih banyaaaaaak banget.

Sesungguhnya mendapat keridhaan Allah itu lebih sulit karena kita tidak akan pernah tau, dibandingkan menunaikan kewajiban & amalan shaleh, karena menunaikan kewajiban & amalan shaleh itu hanya sebagai alat bantu di dunia & akhirat kelak.

Jadi cobalah memberi cinta yang dilakukan semata-mata untuk Allah semata. Memberi cinta untuk orang sekitar dan lingkungan yang didasari hanya karena Allah semata. Jangan sampai salah memberi cinta, apalagi memberi cinta kepada makhluk yang melebihi cinta kepada sang Pencipta-Nya. Coba bayangkan jika mengejar untuk memberi cinta dibandingkan mencari cinta. Akan sangat banyak rahmat & nikmat yang inshallah Allah janjikan untuk setiap makhluk ciptaanya.

Kalau kata pak mario teguh : “Lakukan…lalu perhatikan apa yang akan terjadi?”

When you put your hope for love, praise, succes, happiness & recognition in the people. You'll walk away dissapointed with a broken heart. It is only when you put this hope in Allah, your heart & soul will peace, relief, & pleasure.

semangaaat