Tak ubahnya dengan mereka, kita para blogger pun sebenarnya tengah bermain-main di jagad blogosphere. Saya katakan demikian karena saat ngeblog orang cenderung mencari kesenangan. Coba angkat tangan, siapa yang ngeblog dengan tujuan cari susah?
Meskipun ada yang secara intens berusaha berpikir idealis, toh ujung-ujungnya akan bermuara pada pencarian tempat yang nyaman. Tempat yang mampu menampung berbagai ide dan pemikiran yang secara tersirat ingin diakui kebenarannya oleh pembaca.
Konteks bermain disini lebih kepada memainkan pikiran pembaca melalui sebuah artikel. Apa yang Anda tulis setiap kali update akan mengundang beragam komentar. Dan disinilah kemampuan Anda ditantang untuk menaklukkan pikiran pembaca supaya mengarah ke pencitraan diri yang baik.
Orang menyebut hal ini sebagai personal branding building. Ada yang memilih untuk bersikap jaim, cool dan elegant. Ada pula yang tidak malu untuk ngakak, chit-chat nggak jelas ataupun bergaya ala pemuda allay. Yang paling ekstrim adalah saat pilihan jatuh sebagai blogger sumbu pendek. Disenggol sedikit saja langsung main gampar. Wadaw!
Apa yang tengah dilakukan bisa jadi sebuah teknik (kalau tidak boleh dikatakan politik) pencitraan diri untuk menutupi jatidiri yang sebenarnya. Bersyukurlah bagi yang selama ini bisa menghadirkan seutuhnya diri mereka dalam blogging. Anda tidak perlu memainkan peran orang lain.
Internet benar-benar dunia maya. Kita tidak akan tahu dan percaya sampai kita bersentuhan secara nyata. Blogging bisa membuat seorang newbie terlihat hebat, mengubah seorang pecundang seolah bergelar pahlawan. Ataupun sebaliknya, seorang idealis yang terlupakan keberadaannya karena tidak piawai ‘mempromosikan’ diri dalam berbagai forum.
Sebagai seorang blogger, mau tidak mau anda diajak masuk ke dalam permainan ini. Rela nggak rela anda dipaksa memilih untuk mamasuki komunitas-komunitas tertentu untuk segmentasi yang khusus pula. Kalau tidak bersedia meleburkan diri, Anda belum layak disebut sebagai blogger sejati. Logikanya, mana ada blogger yang secara eksklusif menutup diri lantas terus menerus meneriakkan pemikiran-pemikirannya. Capek-capek mikir tapi tidak ada respons.
Nah, saran saya. Namanya saja permainan, pasti ada masa berakhirnya. Kalau permainan Anda jujur sejak awal, kemungkinan besar akan happy ending. Tuhan itu tidak pernah tidur kok. Selalu ada faktor invisible hand yang menyertai langkah Anda dan menggiring pada kesuksesan.
Bagaimana, apakah Anda masih berminat mempermainkan pikiran pengunjung blog? Atau justru Anda makin bingung setelah pikiran Anda saya ubek-ubek melalui tulisan ini? Silakan dibagi keluh kesahnya disini.
0 komentar on Blogging Adalah Seni Mempermainkan Pikiran Pembaca :
Post a Comment and Don't Spam!
Sampaikan keluhan ,saran,atau pendapat tentang posting ini..